Rabu, 20 Februari 2008

Akhirnya James(Zakariyya) Berikar

Katagori : Muslim Convert News
Oleh : Redaksi 18 Dec 2007 - 3:00 pm

Oleh : Al Shahida
penulis rubrik Kabar Dari London
image"James yang kini namanya Zakariyya mengakui bahwa perjalanan menuju Islam ini cukup lama baginya, ‘sepuluh tahun’ dari sejak ia berkenalan dengan teman-teman Muslim ditempat kerjanya hingga ia bershahadat. Ia tak paham dan agak menyesali kenapa harus begitu lama ...?.

Disuatu petang Zakariyya datang memenuhi janjinya untuk memasang printer dan scanner dirumaku. Ditemani teh hangat ala Inggris, saya bertanya pada sahabat muallaf, yang begitu baik menolongku untuk urusan komputer dari virus sekaligus memasang scanner printer yang baru saja kubeli dari dikedai PCWorld Bromley. ‘Bagaimana perasaan kamu pada bulan Desember ini? Apakah suasana Natalan tahu ini masih ada pengaruh pada dirimu? tanya saya pada James alias Zakariyya.

‘Ada juga sih tapi justru sangat kontradiktif', jawabnya. ‘Saya bahagia banget kali ini, tapi bukan bahagia karena natalan, malah sebaliknya, saya merasa senang dan bahagia banget karena…’! ujarnya diringi senyum, sambil berlari kearah komputer’ oops bentar saya cek dulu si komputer, ‘ ok, ayo lanjut kenapa ko sampe segitu senengnya?’ tanyaku penasaran.

Well I am happy because I can get away this time, completely’ ia begitu cerianya. Lanjutnya lagi,’ No celebration, no pressure to buy presents, nor alcohol either, I am really free and this this the first time ever… I don’t celebrate christmas in my life !. Ia merasa terbebaskan dari semua tekanan perayaan natalan, menurutnya.

Ia bercerita bahwa tahun lalu, walau ia sudah segan dan wegah merayakan natalan namun karena James masih bercabang fikirannya antara menghormati orang tuanya dan keraguan terhadap agamanya, namun karena ia masih ingin menghormati kebiasan dan tradisi keluarganya ia masih merayakan natalan. Artinya datang berkumpul, merayakan dan menikmati makanan tradisi natalan.

Hampir setiap keluarga di Inggris, menurutnya, mempercayai bahwa ini bukan perayaaan keagaam Kristen tapi melulu acara tradisi budaya Eropa yang dilakukan ratusan tahun, yakni acara keluarga berkumpul yang cuma terjadi sekali setahun. Sekarang sudah banyak ditemukan kalau ini tradisi Pagan yang menyembah matahari, merayakan malam terpanjang dan sebagainya. Di Inggris rata-rata disaat berkumpul mereka menghidangkan masakan ayam kalkun yang di panggang dalam oven lengkap dengan sayur mayur dan ditutup dengan krismas puding yang begitu berat, plus ditambah makanan lainnya dan tak lupa ditemani alkohol dan puncak nya dari acara ini tentunya membagikan hadiah bagi keluarga..demikian ia bertutur.

Lalu katanya lagi:’ Ingat tidak sis dua pekan lalu, saya pergi mengunjungi ibu saya di utara Inggris sana, beliau kan ulang tahun yang ke 70. Disitu saya bilang kepada kedua orang tua saya bahwa tahun ini saya tidak akan datang ikutan merayakan natalan. ‘So don’t worry about chrismast pudding and Turkey Mum I just would not join the christmast this time ’ ujarnya. ‘ ‘.. alhmdulillahh mereka paham dan menghargai keputusan saya’ tukasnya.

‘Sebetulnya mereka membujuk saya untuk datang dan berkumpul dengan adik dan kakak serta para ponakan’ paparnya, ‘tapi…’ tambahnya lagi’ ibu saya khan tidak akan bisa dan tahu memasak daging atau ayam halal, lagian walaupun ini bukan acara ritual atau relijius, kalau saya hadir berarti saya merestui perayaan pagan mereka, iya engga sis? ‘Betul juga sih..belum lagi nanti pada minum alcoohol, kamu menonton mereka dan mereka akan mentertawakan kamu engga minum’, tambahku. Aku menyetujui. ‘Lalu bagaimana reaksi mereka tanyaku. ‘Well, masya Allah, mereka menyambut baik, memahami , menghargai keputusanku dan bahkan cukup supportif, dan mereka tahu ko sekarang saya muslim dan saya tunjukan sajadah, hmm bahkan saya bisa sholat dirumah ibuku..’ Alhamdulillah kataku. Well, begitulah, pokoknya saya seneng bisa lepas dari beban ini dan yang penting ibu dan ayah saya tidak kecewa atau bersedih…’

Jadi mau ngapain atau mau kemana dihari natal nanti? Aku bertanya penasaran ‘ Oh..saya sudah booking tiket tgl 20 Desember ini, mau kabur ke Spanyol, dengan teman muslim saya, pingin lihat Alhambra dan sejarah peninggalan Islam di Spanyol, ujarnya.

‘Lantas kedua anak remajamu gimana ? . ‘Mereka sama ibunya dan neneknya. ‘Biarkan tahun ini anak-anak sama ibu mereka, merayakan natal’ ujarnya,’nanti kalau saya sudah punya rumah sendiri saya ajak anak saya pindah kerumahku, and hey will follow me…’ sambil ia tertawa lebar, seakan yakin kalau anaknya akan mengikuti jejak ayahnya.

Demikian cerita brother Zakariyya yang menyampaikan rasa leganya karena dia telah mampu memberikan pemahaman kepada kedua orangtuanya serta kedua anaknya bahwa tahun ini betu-betul tidak akan merayakan natalan.

Pertemuan Pertama
Saya ingat.. suatu Ahad, saat saya berjumpa pertama kali dengannya James dipengajian ‘StepstoAllah, di Islington, London utara. James saat itu belum Muslim, ia masih mencari-cari dan meyakinkan dirinya. Entah bagaimana saat pengajian usai, James berbisik kepada Hilaal ‘ I think now I would like to take shahadah…I like to do it in the mosque, what do you think?’ dengan serta merta Hilaal menyambutnya dan langsung memaklmuatkan keinginan James ini, kamipun terkejut, sekaligus terharu mendengarnya.

Dia pamit dan bergegas hendak pulang namun sempat saya jegat, langsung, saya panggil brother walau James belum resmi Muslim, ’ Brother are sure you want to be Muslim? Tanyaku, ‘ Well….hmm yesss’ begitu gaya James berbicara dengan santun dan pelan. ‘Are you sure though? Cant you see how media always expose us as a very bad and extreemist and yet you want to become Muslim ?’ saya cuma ingin mengetes keyakinan James. ‘Does not that put you off? tambahku lagi. Saya bombardir James dengan banyak pertanyaan.

Yes sister I know that but.. mmm I am very positif and sure about it, especially today, I have thought about this for quite long time. It does not bother me what media say. I don’t trust them. In fact its bit too long for me to decide’ tegasnya..’..but today Im more confident’ ia meyakinkan dirinya. Demikian James menambahkan bahwa mestinya ia sudah lama bershahadat dan masuk Islam namun ia terlalu banyak pertimbangan.‘ I am a very slow to decide’ ujarnya lagi. Akhirnya saya katakan padanya bahwa kami akan bantu dan support dia dalam banyak hal. Dari sejak itu Jamespun ikutan jadi anggota milis pengajian sehingga ia merasa kerasan, nyaman dan bisa komunikasi lewat email.

Bersyahadat di Masjid…
Akhrinya James mengumumkan sekalgus mengundang kami lewat email rencana untuk melakukan shahadat ini. Pada hari yang direncanakan kami ke Masjid. Disuatu hari Sabtu, dimusim panas tahun 2007 kami bersiap-siap untuk hadir pada acara penting ini. Hilaal mengatakan bahwa acaranya usai/ba’da dzuhur. Siang itu kukebut si maroon Reynold dengan kecepatan lumayan, dibagasi mobilku ada sepinggan besar Cheese cake, lengkap, serta beberapa piring kecil dan sendok plastik, sekedar untuk tasyakuran atau syukuran atau ‘celebration’ istilah lainnya.

Syukur ada tempat untuk parkir, langsung keruang lantai paling bawah (basement) Masjid Regent Park, London. Nampak beberapa orang yang saya yakin teman-temannya James yang datang menghadiri untuk menyaksikan acara ini, beberapa teman dari pengajian mingguan kamipun hadir. James hari itu mengenakan baju kemeja Koko ala Pakistan (kemeja sepanjang lutut), berwarna putih. Ia nampak tenang, begitu ia melihatku ia menyambutku dan menyapa ‘Asalamualaiakum sister, thank you’. Akhirnya kami semua duduk lesehan ditikar rafia plastik menunggu kedatangaan pak Imam.

Tibalah pak Imam yang berasal dari Mesir, beliau menyalami James. Mereka duduk berdekatan, nampaknya pak Imam tengah memberikan arahan sebelum pengikraran dimulai. Kami mendengarkan dan menyaksikan dengan penuh khidmat. Semua perhatian terarah kepada mereka berdua, akhirnya tibalah saat yang dinantikan:

Brother follow me: …La ilaha ilallah….’ Ujar pak Imam, dan Jamespun berupaya menirukan ‘La ilha ilallahilallah..’ dengan pelan dan susahnya ia mengikuti pak Imam, …’ Muhammad dar Rasulullah….’ Dan Jamespun melengkapinya…’ ia mengulangnya untuk lebih afdhol. Whhuuus. nampak James terseyum riang lalu disalami oleh imam dan dipeluknya. ‘Alhamdulillah… you are Muslim now, all these brothers and sisters are witnessing you, so the angels in this room.’ ujarnya. Kami bertakbir, pelan sekali.

Pak Imam berdiri meninggalkan kami semua, karena beliau harus memenuhi janji lainnya. Lalu kami datang mendekat James mengucapkan selamat kepadanya ’Well Done, congratulation, Mabruk…hmmm mereka yang lelaki berjabat tangan dan berpelukan, tentunya, saya sibuk menjepret dengan sang digital. Aku menyaksikan penuh haru dan entahlah, akhirnya kami yang wanita atau sister dapat giliran untuk mengucapkan selamat dan hanya dengan isyarat saja. karena kami tidak bersalaman. Lalu foto bersama. Usai itu kami ke kantin untuk bertasyakur,’ lets go to cantin to celebarte..’ undangnya.

Kami pesan minuman hangat teh atau kopi, beberapa orang pesan makan siang, karena mungkin belum makan. Kamipun duduk dengan bahagianya Saya memilih duduk dekatnya agar bisa lebih banyak berbincang. ‘How do you feel now brother? tanyaku ‘Its great…alhamdulillah I feel so happy now feel just relief and its done!’ jawabnya. Tiba-tiba ia mengatakan ‘ brothers and sisters…thank you for your coming, your are very supportive and really appreciate it’, ujarnya. ‘I have chosen a Muslim name so call me from now ‘Zakariyya..no more James, please. Kami bertepuk tangan kecil.

Hadiah untuk brother Zakaria berdatangan. Ada yang memberi kitab Al-Quran, buku tentang Islam, sajadah dll-nya. Kerlip lampu camera bergantian mengabadikan peristiwa penting ini. Akhirnya kami menikmati minuman dan makanan kecil berupa cheese cake. Ia tak hentinya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, ia merasakan seperti mendapatkan keluarga baru. ‘New family’, Acara tasyakuranpun selessai, kami pulang.

Minggu depan kami berjumpa lagi dengan Zakariyya dipengajian. Lalu saya tanya bagaimana perasaan dia sejak ia menjadi Muslim. Konon ia merasa bahagia dan sepertinya saya betul-betul sudah muslim begitu lama, padahal baru seminggu.

Saat makan siang James turun kedapur lalu ia berbincang lagi tentang dirinya, tiba-tiba seorang ukhti muncul, lalu saya kenalkan. Ia bersegera mengeluarkan dompetnya lalu mencari secarik kertas dengan tulisan ‘ Zakriyya’. ‘I am trying to remember my new name..’ ujarnya, santun sekali ‘Yes my namae is Zakariyya with two wai (maksudnya y) ..’ ia memperkenalkan diri pada Nadia. Di sms dia menyingkat menjadi Zak, atau bro Zak..kadang lebih menyingkatnya menjadi initial Z. Itulah sekilas mengenai brother Zakariyya.

Ramadhan pertama
Ramadahn tahun 2007 adalah merupakan tahun pertama bagi brother kita ini melakukan shaum atau puasa dan baginya shaum merupakan pengalaman spiritual yang luar biasa, walau katanya pada dua hari pertama ia rasakan amat berat. Dan ia bisa memahami seperti apa laparnya, mereka orang-orang miskin yang papa yang tak mampu membeli makan, sedang secara fisik ia merasakan pembersihan racun-racun yang bersemayam ditubuhnya. ‘I really enjoyed fasting , it is like de-toxed your body, and I felt so light on the third week’ kesannya.

Awalnya ia berminat pada Islam
Brother Zakariyya menghitung dan mengenang kembali bahwa sejak pertama kali ia menyentuh dan membaca Al-Quran sampai saya bershahadat sudah berjalan 16 bulan. Tapi ko rasanya seakan saya sudah berIslam dan menjadi Muslim seumur hidup. Ia menafsirkan kalau begitu secara fitrah saya sudah Muslim, karena dari dulu saya tidak pernah yakin tentang ajaran yang saya anut sebelumnya.

Zakaria bertutur bahwa: Orang tuanya beragama Kristen tapi hampir tidak mempraktekan agamanya dan tidak ke gereja (they are not church goer). Saya selalu mengalami kesulitan menerima ajaran kristen….’ kenangnya.’ Begitu banyak doktrin yang tidak mudah dicerna dan diterima oleh logika, tambahnya lagi. Hal ini telah menyisakan perasaan dan jiwa saya yang kosong (emptiness) bahkan saya merasakan secara fisikpun sepertinya diri ini tak punya arti apa-apa. Ruang yang luas dan besar itu sepertinya betul-betul hampa untuk saya. Agama Kristen mengakui bahwa bahwa adanya Tuhan, maha Pencipta tapi saya merasakan sesuatu yang tidak nyaman dengan agama ini, ada sesuatu yang mengganjal dan saat itu saya tidak tahu apa.

Kemudian tambahnya lagi, ‘Saya berkenalan dengan seorang muslim sepuluh tahun lalu, seseorang yang setia dan tetap menjadi teman baik saya. Saya memiliki juga beberapa teman Muslim yang selalu membuat saya terkesan dengan kebaikan, dan ketenangan teman Muslim ini. Mereka sangat rendah hati, santun dan kemanusiawiannya sangat menonjol. Mereka selalu siap menolong, dan selalu siap menjawab semua pertanyaan saya tentang Islam. Terus terang saja bahwa saya tidak pernah terlintas dan terfikir bahwa saya akan menjadi pemeluk Islam. Ini luar biasa.!, ujarnya.

Pada musim semi tahun 2006, lanjutnya lagi, saya berjumpa seseorang yang memberi saya inspirasi untuk menjamah Al-Quran dan membacanya. Kebetulan saya tinggal dengan teman baik saya ini , dan hingga kini kami masih sahabat. Nah untuk menyentuh dan mengambil kitab Al-quran itu sebetulnya tidak susah dan tidak memerlukan waktu dan tenaga banyak yang mesti saya lakukan. Saya tinggal berjalan dari sofa ke rak buku yang cuma beberapa langkah untuk mendapatkan Al-Quran, mengambil kitab itu dan membacanya.

Terjemahan pertama yang saya baca adalah yang dipublikasi oleh Penguin Books. Menurut saya ini bukan sebuah translasi yang terbaik, karena setelah saya cermati si penerjemah cenderung untuk menafsikan semaunya dan tidak menerjemahkan secara benar atau dan tidak jujur tentang kebenaran. Perasaan saya mengatakan seperti itu. Namun ada satu hal yang baik dari penerjemah bahwa ia menyarankan untuk membaca surat-surat pendek dulu sebagai pemula dan permulaan karena surat lainya yang panjang itu sangat kompleks. Ayat 55 dari surat Ar Rahman dan ayat-ayat pada surat-surat At-Takwir (surat 81) itu saya kaitkan dan kesimpulan yang saya mabil membuat saya termangu dan dan merenung yang membuat saya begitu takjub dengan Al-quran dan agama Islam...

‘Saya ingat waktu pertama kali saya membaca Al-Quran, saya merasakan getaran dan dorongan kuat dihati saya. Oh, ingin rasanya saya masuk Islam seketika. Agama Islam dan Al-Qur'an menawarkan ajaran yang sangat alami, mudah dipahami dan diterima dan dicerna oleh logika dan hati sedang didalam Al-Quran juga banyak menceritakan kisah-kisah dan kehidapan para Rasul dahulu. Semua ajarannya seakan pas dengan kehidupan saya dan yang saya yakini. Al-Quran layaknya seperti keping-kepingan puzzle yang berserakan namun bisa digabung dan disatukan dan anehnya kepingan yang berserakan dan berbagai bentuk itu bisa disatukan dan menjadi sebuah gambar atau lukisan. Jelas, terang dan komprehensif. Saya melihatnya seperti itu, kata James.

Dalam waktu 2 bulan saya selesai membafa Al-Quran. Pada saat saya selesai membaca Alquran saya katakan kepada teman-teman Muslim dan keluarga tentang ‘Penemuan Baru’ saya ini, lalu saya katakan kepada mereka bahwa saya ingin masuk Islam dan sekaligus saya katakan alasannya mengapa. Saya katakan kepada mereka bagaimana dan apa itu Islam, juga makna untuk umum serta untuk kehidupan pribadi saya. Alhamdulillah keluarga saya mendukung dan paham akan perasaan saya.

Cukup banyak buku-buku dan literatur yang harus saya baca seperti: Kehidupan Muhammad saw yang ditulis oleh Martin Lings dan beberapa buku yang ditulis oleh para muallaf (reverts). Saat ini saya sudah memulai membaca terjemahan Al-Quran lainnya dan membaca buku-buku Sejarah Rasulullah, Nabi Muhammad saw dari beberapa dimensi sambil mengunjungi beberapa mesjid disekitar London dengan beberapa teman, sekaligus mempraktekan sholat saya. Sekali seminggu, pulang bekerja saya belajar bahasa Arab ‘Arabic lesson’ (catatan penulis maksudnya belajar membaca Al-Quran dengan IQRO yang diajar oleh brother Hilaal) .

‘Pada detik-detik saya akan melakukan shahadat saya berbicara lagi pada orang tua saya, sekedar meyakinkan dan mereka mengatakan bahwa mereka tetap tidak keberatan dan akan mendukung saya. Satu hal yang saya tidak bisa pahami ‘kenapa keseluruhan proses ini begitu memakan waktu lama?’

Dibawah ini merupakan ayat dan surat favorite saya yang begitu kuat memberi saya inspriasi dan kekuatan hingga akhirnya saya berani berikrar untuk bershahadat:
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus , yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS An-Nur:35)

http://swaramuslim.com/islam/more.php?id=5482_0_4_0_M

Tidak ada komentar: